JOIN DALAM GERAKAN 1.000.000 FACEBOOKER ... RAKYAT DAN MAHASISWA ACEH SEDUNIA TOLAK RENCANA KOMERSIALISASI WISMA FOBA OLEH YAYASAN WMPI

Sabtu, 11 September 2010

WAJAH BARU BLOG FOBA

Untuk memperkuat posisi Gerakan Mahasiswa Aceh dalam rangka Penyelamatan Foba, kami telah menambah berbagai fitur baru di Blog http://fobaaceh.blogspot.com seperti : Share to Facebook, Twitter, WordPress, MySpace, Friendster, Netlog, Technorati, LiveJournal, Blogger dan ratusan situs  jejaring sosial lainnya. Dengan demikian akan lebih memudahkan masyarakat netter Aceh untuk ikut serta dalam mempublikasikan asset nanggroe yang sedang bermasalah di Jakarta.
 
 
Selain itu, kami juga menambahkan fasilitas Like to Facebook yang menghiasi pada setiap posting blog (dibawah judul berita), box Buku Tamu supaya dapat saling berinteraksi dengan sesama pengunjung blog, fasilitas Chat Yahoo.messenger dan lain-lain.


Kesemuanya ini adalah melengkapi program kami sebelumnya … yaitu GERAKAN 1.000.000 FACEBOOKER MENOLAK RENCANA KOMERSIALISASI WISMA FOBA. Kami berharap kepada  segenap rakyat Aceh untuk mendukung upaya penyelamatan FOBA sebagai ekspresi dan wujud kecintaan kita semua pada kekayaan rakyat Aceh yang ditinggalkan oleh para pendahulu di Ibukota Negara ... supaya tidak dimusnahkan dengan kata lain dialih fungsikan oleh pihak yayasan WMPI.

Minal Aidhin Wal Faidhin ... Maaf Lahir dan Batin, 
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H.

Salam

Minggu, 08 Agustus 2010

WISMA FOBA LUPUT DARI SEJARAH ... AKANKAH ASSET RAKYAT ACEH INI LUPUT DARI PANDANGAN ?

Wisma Foba, letaknya berhadapan dengan gedung apartemen mewah di area segi tiga emas kawasan Setiabudi Jakarta. Asrama mahasiswa Aceh ini diperkirakan sudah berusia  lebih setengah abad, dari posisi ruislag yang sebelumnya berada di daerah Stadiun Olah Raga Gelora Bung Karno pada era lima puluhan.

Hampir tidak ada rakyat Aceh yang tahu ... apa itu FOBA, tulisan tentang asset rakyat Aceh yang ditinggalkan oleh para pendahulu untuk dijadikan Asrama Mahasiswa di Jakarta tidak pernah kita temui, baik dalam bentuk buku, pemberitaan media dan tidak pula kita temukan saat searching melalui mesin pencari google.

Ini bermakna WISMA FOBA luput dari sejarah ... padahal beberapa Mentri Kabinet yang putra Aceh dan beberapa mantan Gubernur Aceh, Bupati / Walikota, anggota DPR dan ratusan tokoh Aceh lainnya pernah tinggal permanen di asrama ini ketika mereka masih kuliah di Jakarta.

Kini keberadaan FOBA diusik oleh segelintir oknum pengurus Yayasan Wisma Mahasiswa dan Pelajar Indonesia / WMPI (dulunya Yayasan FOBA) dan hendak menjual asset rakyat Aceh ... Sangat disayangkan sikap diam membungkam para tokoh Aceh yang telah menduduki posisi penting di negri ini seperti Gubernur, DPRA, DPD, DPR-RI, Mentri Kabinet asal Aceh maupun tokoh-2 sentral di berbagai tingkatan lembaga. Padahal lengkingan jeritan minta tolong suara mahasiswa dan simpatisan FOBA sudah membahana ke seluruh dunia ... sampai akhirnya memilih jalan berontak pertanda penolakan dan tidak setuju asset rakyat Aceh dijual.
Tragisnya aksi rekan-2 dalam melakukan pembelaan FOBA harus berhadapan dengan proses hukum, dua rekan kami terpaksa harus menjalani pemeriksaan Penyidik berkaitan laporan pengaduan yang diajukan kepada pihak Kepolisian oleh Bapak Muzaffar Daud (cucu Daud Beureueh yang ingin menjual FOBA).

Usaha mulia para pembela FOBA mendapat dukungan luas di jejaring sosial Facebook. Beritapun sudah coba kami angkat walaupun masih secara konvensional sejak bulan May 2010 pada situs http://fobaaceh.blogspot.com/ ... ini hanyalah semacam corong untuk memberitahukan kepada publik Aceh bahwa KAMI TIDAK TERIMA ASSET ACEH DILEGO OLEH OKNUM!!

Sekarang banyak pihak mempertanyakan kepada kami ... BAGAIMANA NASIB FOBA KEDEPAN ? SAMPAI KAPAN PARA PEMBELA FOBA TERUS BERJUANG ? Jawaban ini terpaksa kami kembalikan kepada anda selaku RAKYAT ACEH sekaligus kami balik bertanya ... APAKAH INI AKAN BERAKHIR KETIKA TEMAN-2 KAMI PEMBELA FOBA DISIDANG DI PENGADILAN ? ATAUKAH KAMI HARUS TETAP BERJUANG WALAU TANPA DUKUNGAN TOKOH ACEH !!!

Kamis, 22 Juli 2010

MAHASISWA ACEH JAKARTA MULAI BERAKSI !!!

Sebagaimana telah kami sampaikan melalui situs www.fobaaceh.blogspot.com  pada medio Kamis 3 Juni 2010 lalu, bahwa mahasiswa Aceh yang ada di Jakarta dan di seluruh Indonesia akan beraksi bila pihak Yayasan Wisma Mahasiswa dan Pelajar Indonesia (WMPI) memaksakan keinginan untuk menjual FOBA yang notabene adalah asset rakyat Aceh.

Bentuk aksi awal yang ditujukan oleh mereka, Kamis 22 Juli 2010 adalah kantor yayasan WMPI yang menjadi sasaran luapan kemarahan dan kekecewaan. Dua sisi dinding kantor yang terletak di salah satu sudut lantai I FOBA, sudah diwarnai cat pilot dengan berbagai tulisan yang isinya menentang penjualan asset nanggroe.
Menurut pantauan kami, aksi lainnya mereka tumpahkan beberapa liter oli kedalam kantor yang biasanya digunakan oleh pihak yayasan untuk melakukan rapat pengurus atau melakukan negosiasi penjualan dengan pembeli.
Pihak yayasan melaporkan insiden ini ke Mapolsek Setiabudi, beberapa personil polisi datang ke lokasi asrama. Salah satu mahasiswa yang tidak mau namanya dicantumkan menyebut.... ini baru tahap awal dan dilakukan hanya oleh beberapa orang saja, kami belum mengundang teman-teman se-Jawa. Mereka sudah menyatakan kesediaan untuk mengawal FOBA jangan sampai jatuh ke tangan swasta.
Menurutnya aksi tersebut semacam show of force, karena tokoh-tokoh Aceh yang kini menempati posisi penting seperti DPD, DPR-RI, DPRA, Gubernur/ Wakil sepertinya tidak perduli terhadap upaya penjualan FOBA kepada swasta oleh pihak yayasan WMPI.

Sekali lagi melalui media ini kami mohon dukungan dan respon elemen rakyat, kepada DPR Aceh sebaiknya segera melakukan penjadwalan pembahasan tetang FOBA sebelum semuanya berantakan dan pada akhirnya dapat berakibat fatal. Ini perlu kami sampaikan, karena aksi susulan akan dilakukan dalam waktu dekat lebih besar dan berdampak luas.

Kamis, 03 Juni 2010

DPR ACEH HARUS SEGERA MEMBENTUK PANSUS UNTUK MENYELAMATKAN FOBA

Dewan Perwakilan Rakyat Aceh harus segera bertindak menyelamatkan FOBA sebagai asset daerah, dirasa perlu melakukan peninjauan ke lokasi asset dan menurunkan PANSUS. Komisi A DPR ACEH sudah saatnya mengagendakan pembahasan FOBA dan tidak menyetujui penjualan tanah milik rakyat Aceh seluas 3000 meter di kawasan Setiabudi Jakarta oleh pihak yayasan.

Ini persoalan serius dan rawan terjadi gejolak. Apabila pihak Yayasan Mahasiswa Pelajar Indonesia dan para pengurus Taman Iskandar Muda tetap memaksakan keinginan untuk melego asset nanggroe ke pihak swasta, maka dikhawatirkan akan terjadi reaksi perlawanan oleh seribuan mahasiswa Aceh se-Indonesia yang sudah menyatakan kebulatan tekat mempertahankan FOBA dengan cara apapun.

Kami mohon kepada tokoh-tokoh Aceh yang menduduki posisi anggota DPR RI, DPD, DPRA, Gubernur, Bupati / Walikota dan Lembaga lainnya, kiranya segera menyahuti dan mengambil langkah-langkah konkrit dalam rangka mempertahankan asset sebelum semuanya terlambat yang pada akhirnya dapat berakibat fatal.

Sabtu, 29 Mei 2010

SELAMATKAN “WISMA FOBA” ASSET RAKYAT ACEH DI IBUKOTA NEGARA

Tidak banyak rakyat Aceh yang tahu apa itu FOBA? Penelusuran dan tulisan tentang asset rakyat Aceh ini pun tidak pernah kita temui, padahal bangunan yang dijadikan Asrama Mahasiswa Aceh berikut tanah seluas lebih 3000 meter di kawasan jantung Ibukota Jakarta, tepatnya di kawasan Setiabudi menurut perkiraan bernilai 60 milyaran rupiah.

FOBA ( Found Oentoek Bantuan Aceh ) adalah satu dari sekian banyak kekayaan rakyat Aceh yang ditinggalkan oleh para indatu kepada generasinya, sama halnya seperti Baitul Asyi di Makkah Al-Mukarramah. Perbedaannya adalah Baitul Asyi merupakan tanah wakaf yang bernilai 5,5 triliun rupiah dari saudagar Aceh Habib Abdurrahman bin Alwi Al Habsy untuk dijadikan penginapan para haji asal Aceh dan dikelola oleh Kerajaan Arab Saudi kemudian sekarang dan seterusnya Jamaah Haji asal Aceh memperoleh kompensasi profit dari wakaf, sedangkan FOBA sampai saat ini sejarah keberadaannya tidak diketahui asal muasal oleh rakyat Aceh.

Ada yang berkembang informasi, FOBA adalah kompensasi Pemerintah Indonesia kepada Aceh paska gejolak DI/TII di Aceh tahun 1953, kala itu Gubernur Meliter Aceh Daud Beureueh. Sementara informasi yang lain menyebutkan asset tersebut dibeli oleh rakyat Aceh pada saat Daud Beureueh menjabat Gubernur.
Saya pikir sudah seharusnya tokoh-tokoh Aceh menelusuri kembali dan menuangkan dalam bentuk tulisan, nukilan sejarah ini harus diluruskan sehingga pada gilirannya generasi Aceh sekarang dan dimasa akan datang dapat menghargai peninggalan Indatu dan melestarikannya.

Sepengetahuan saya, pada mulanya tanah tersebut berada di Senayan (sekarang dijadikan Stadion Olah Raga Gelora Bung Karno), karena kawasan tersebut akan dijadikan areal stadion, maka Presiden RI Soekarno kala itu menukar-gulingkan ke daerah Setiabudi. Ada yang mengatakan sebelum dibangun Asrama FOBA di Setiabudi, sebenarnya lokasi tukar guling dari Senayan ke kawasan sekitar Hotel Indonesia. Manakah yang benar? Hanya tokoh Aceh tempo dulu yang lebih tahu dan sekarang musti memberitahukan kepada rakyat Aceh, khususnya kepada mahasiswa sebagai generasi penerus. kalau tidak!!! maka sejarah akan ditelan oleh waktu dan tiba masanya salah satu kekayaan rakyat Aceh ini akan musnah atau lebih mudah dimusnahkan di Ibukota Negara.

Kata-kata musnah atau dimusnahkan tidaklah berlebihan kalau saya istilahkan, karena sekarang ini upaya itu sudah dilakukan oleh beberapa tokoh Aceh yang bernaung di bawah Yayasan Mahasiswa Pelajar Indonesia dan para pengurus Taman Iskandar Muda. Nampaknya asset yang seharusnya dilestarikan ini akan tinggal kenangan, proses negosiasi penjualan kepada pihak swasta untuk dijadikan apartemen semakin mantap. Sudahkan penjualan asset ini mendapat persetujuan anggota DPR Aceh, Gubernur dan sepengetahuan tokoh Aceh lainnya? Wallahu alam bissawab.

Saya sangat yakin, bahwa siapapun rakyat Aceh tidak akan pernah setuju kalau asset berharga ini dijual. Seharusnya asset peninggalan Indatu dijaga…. Kalau generasi sekarang tidak mampu menjadikan lebih besar lagi, bukan malah memusnahkan!!